Skip to main content

Klarifikasi Isu Kompensasi, Tinjau Proyek Box Culvert

Proyek pembangunan Box Culvert dan oprit di Jalan Merapi Raya, Kebun Tebeng, Jumat (17/10/2025).
Proyek pembangunan Box Culvert dan oprit di Jalan Merapi Raya, Kebun Tebeng, Jumat (17/10/2025).

BENGKULU - Walikota Bengkulu, Dedy Wahyudi, meninjau langsung proyek pembangunan Box Culvert dan oprit di Jalan Merapi Raya, Kebun Tebeng, Jumat (17/10/2025).

Kunjungan ini merespons keluhan sebagian warga yang meminta kompensasi atas proyek tersebut. Didampingi Asisten II, Kadis PUPR, camat, lurah, serta RT dan RW setempat, Wali Kota terlebih dulu menggelar pertemuan di Kantor Lurah Kebun Tebeng. Dalam pertemuan tersebut, Dedy Wahyudi, menegaskan bahwa proyek ini dibangun atas dasar kebutuhan dan dukungan warga.

“Tidak ada biaya ganti rugi. Ini murni pembangunan untuk kepentingan bersama, bukan untuk kepentingan pribadi,” tegas Dedy kepada warga.

Setelah pertemuan, rombongan menuju lokasi pembangunan untuk melihat langsung progres oprit yang sempat memicu protes. Diketahui, beberapa warga meminta kompensasi uang karena oprit dibangun sejauh 10 meter dari as jalan. Menanggapi hal itu, pihak Dinas PUPR dan pelaksana proyek, menyebut telah mengikuti permintaan warga saat pengukuran.

“Kami sudah sesuaikan dengan permintaan masyarakat terdampak, termasuk penguatan struktur di sekitar bengkel warga,” kata Tulus, perwakilan PT Raja Sakti, kontraktor pelaksana.

Lurah Kebun Tebeng, juga menegaskan proyek ini tidak dipaksakan.

“Pembangunan ini atas kemauan warga sendiri. Kami hanya memfasilitasi,” ujarnya.

Sementara itu, Unit Intel Kodim 0407 dan Babinsa setempat terus melakukan pendekatan persuasive, agar warga tidak terprovokasi pihak luar yang mencoba memanfaatkan situasi.

Sebelumnya, tercatat lima warga sempat mengajukan permintaan kompensasi. Namun, belakangan diketahui isu ini diduga ditunggangi kelompok tertentu yang mengatasnamakan masyarakat.

“Kami tetap terbuka terhadap aspirasi warga, tapi jangan sampai pembangunan yang baik ini jadi terganggu karena isu yang belum tentu benar,” tambah Walikota.

Situasi saat ini terpantau kondusif, dan proyek tetap berjalan dengan pengawasan ketat dari Pemkot dan aparat. (*)

Berita Terkini